Pada bulan Juli 2020, Kota Bengkulu mengalami Deflasi sebesar 0,23 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 90 kota di Indonesia, 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,45 persen dan inflasi terendah di Jember dan Banyuwangi sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen dan terendah terjadi di Gunung Sitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk dan Bulukumba sebesar 0,01 persen.
Deflasi Kota Bengkulu bulan Juli 2020 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks harga kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi yaitu kelompok kelompok transportasi sebesar 1,20 persen diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,37 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,13 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,08 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,66 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang stabil adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan.
Dengan deflasi sebesar 0,23 persen di bulan Juli 2020 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 0,08 persen, dan inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 0,42 persen.